Penelusuran yang terkait dengan makalah model konseptual keperawatan jiwa model konseptual keperawatan jiwa pdf model konseptual keperawat...
Penelusuran yang terkait dengan makalah model konseptual keperawatan jiwa
model konseptual keperawatan jiwa pdf
model konseptual keperawatan kesehatan jiwa ppt
model konseptual keperawatan jiwa model medikal
model perilaku dalam keperawatan jiwa
model keperawatan jiwa pdf
makalah model keperawatan jiwa
model interpersonal keperawatan jiwa
model konseptual keperawatan jiwa psikoanalisa
MAKALAH
MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWABAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Profesi keperawatan sebagai profesi
yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu
pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah ada. Konsep merupakan suatu
ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir dengan
simbol-simbol yang nyata. Sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk
menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Model konseptual
keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan
yang melibatkan perawat didalamnya.
Model konseptual keperawatan jiwa
sebagai usaha-usaha untuk menguraikan fenomena mengenai keperawatan jiwa. Teori
keperawatan jiwa digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep
dalam keperawatan dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model
praktek keperawatan.
Model konseptual keperawatan jiwa
terdiri dari beberapa pendekatan salah satunya model prilaku. Model prilaku
sebagai suatu proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanaya interaksi
antara stimulus dengan respons yang menyebabkan seseorang mempunyai pengalaman
baru.
B. Rumusan
Masalah
Dalam makalah ini membahas tentang :
1. Bagaimana
konsep model Psikoanalisa?
2. Bagaimana
konsep model Perilaku?
3. Bagaimana
konsep model Eksistensi?
4. Bagaimana
konsep model Interpersonal?
5. Bagaimana
konsep model Medikal?
6. Bagaimana
konsep model Komunikasi?
7. Bagaimana
konsep model Keperawatan?
8. Bagaimana
konsep model Sosial?
C. Tujuan
Penulisan
1.
Tujuan Umum
Setelah membaca makalah ini,
mahasiswa di harapkan mampu memahami model konseptual keperawatan jiwa.
2.
Tujuan Khusus
Setelah membaca makalah ini
mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang :
a.
Model Psikoanalisa
b.
Model Perilaku
c.
Model Eksistensi
d.
Model Interpersonal
e.
Model Medikal
f.
Model Komunikasi
g.
Model Keperawatan
h.
Model Sosial
D. Manfaat
Untuk mengetahui konsep model
keperawatan jiwa yang terdiri dari Model Psikoanalisa, Model Perilaku, Model
Eksistensi, Model Interpersonal, Modal Medikal, Modal Komunikasi, Modal
Keperawatan, dan Modal Sosial.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.
Pengertian Model Konseptual Keperawatan
Jiwa
1.
Model Konseptual
Model adalah contoh, menyerupai,
merupakan pernyataan simbolik tentang fenomena, menggambarkan teori dari skema
konseptual melalui penggunaan symbol dan diafragma, dan Konsep adalah suatu
keyakinan yang kompleks terhadap suatu obyek, benda, suatu peristiwa atau
fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang berupa ide, pandangan
atau keyakinan. Model konsepadalah rangkaian konstruksi yang sangat abstrak dan
berkaitan yang menjelaskan secara luas fenomena-fenomena, mengekspresikan
asumsi dan mencerminkan masalah. (Hidayat, 2006, hal.42)
Model konseptual merupakan kerangka
kerja konseptual, sistem atau skema yang menerangkan tentang serangkaian ide
global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi, atau kejadian terhadap
suatu ilmu dan perkembangannya. Model konseptual memberikan keteraturan untuk
berfikir, mengobservasi dan menginterpretasi apa yang dilihat, memberikan arah
riset untuk mengidentifikasi suatu pertanyaan untuk menanyakan tentang fenomena
dan menunjukkan pemecahan masalah (Christensen & Kenny, 2009, hal. 29).
2.
Model Konseptual dalam Keperawatan
Model konseptual keperawatan merupakan
suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan
perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi
organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa
yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan
tahu apa yang harus perawat kerjakan (Brockopp, 1999, dalam Hidayati, 2009).
Model konseptual keperawatan telah
memperjelas kespesifikan area fenomena ilmu keperawatan yang melibatkan empat
konsep yaitu manusia sebagai pribadi yang utuh dan unik. Konsep kedua adalah
lingkungan yang bukan hanya merupakan sumber awal masalah tetapi juga perupakan
sumber pendukung bagi individu. Kesehatan merupakan konsep ketiga dimana konsep
ini menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit yang hanya dapat terputus ketika
seseorang meninggal. Konsep keempat adalah keperawatan sebagai komponen penting
dalam perannya sebagai faktor penentu pulihnya atau meningkatnya keseimbangan
kehidupan seseorang (klien) (Marriner-Tomey, 2004, dalam Nurrachmah, 2010)
Tujuan dari model konseptual keperawatan
(Ali, 2001, hal. 98) :
a.
Menjaga konsisten asuhan keperawatan.
b.
Mengurangi konflik, tumpang tindih, dan
kekosongan pelaksanaan asuhan keperawatan oleh tim keperawatan.
c.
Menciptakan kemandirian dalam memberikan
asuhan keperawatan.
d.
Memberikan pedoman dalam menentukan
kebijaksanaan dan keputusan.
e.
Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup
dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap anggota tim keperawatan.
Konseptualisasi keperawatan umumnya
memandang manusia sebagai mahluk biopsikososial yang berinteraksi dengan keluarga,
masyarakat, dan kelompok lain termasuk lingkungan fisiknya. Tetapi cara pandang
dan fokus penekanan pada skema konseptual dari setiap ilmuwan dapat berbeda
satu sama lain, seperti penenkanan pada sistem adaptif manusia, subsistem
perilaku atau aspek komplementer (Marriner-Tomey , 2004, dalam Nurrachmah,
2010).
3.
Keperawatan Jiwa
a.
Pengertian
Keperawatan Kesehatan Jiwa( Yosep, 2010, hal. 1-2 )
1)
Menurut American Nurses Associations
(ANA)
Keperawatan jiwa adalah area khusus dalam praktek keperawatan yang menggunakan
ilmu tingkah laku manusia sebagai dasar dan menggunakan diri sendiri secara
teraupetik dalam meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan mental
klien dan kesehatan mental masyarakat dimana klien berada (American Nurses
Associations).
2)
Menurut WHO
Kesehatan Jiwa bukan hanya suatu keadaan tidak ganguan jiwa, melainkan
mengandung berbagai karakteristik yang adalah perawatan langsung, komunikasi
dan management, bersifat positif yang menggambarkan keselarasan dan
keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadian yang
bersangkutan.
3)
Menurut UU KES. JIWA NO 03 THN 1966
Kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual emosional secara
optimal dari seseorang dan perkembangan ini selaras dengan orang lain.
Keperawatan jiwa adalah pelayanan
keperawatan profesional didasarkan pada ilmu perilaku, ilmu keperawatan jiwa
pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan respons psiko-sosial yang
maladaptif yang disebabkan oleh gangguan bio-psiko-sosial, dengan menggunakan
diri sendiri dan terapi keperawatan jiwa ( komunikasi terapeutik dan terapi
modalitas keperawatan kesehatan jiwa ) melalui pendekatan proses keperawatan
untuk meningkatkan, mencegah, mempertahankan dan memulihkan masalah kesehatan
jiwa klien (individu, keluarga, kelompok komunitas ).Keperawatan jiwa adalah
proses interpersonal yang berusaha untuk meningkatkan dan mempertahankan
perilaku sehingga klien dapat berfungsi utuh sebagai manusia (Sulistiawati dkk
, 2005, hal. 5).
b.
Komponen
Paradigma Keperawatan Jiwa
Prinsip keperawatan jiwa terdiri dari empat komponen yaitu manusia, lingkungan, kesehatan dan
keperawatan(Sulistiawati dkk, 2005, hal. 5-6)
1)
Manusia
Fungsi seseorang sebagai makhluk holistik yaitu bertindak, berinteraksi dan
bereaksi dengan lingkungan secara keseluruhan. Setiap individu mempunyai
kebutuhan dasar yang sama dan penting. Setiap individu mempunyai harga diri dan
martabat. Tujuan individu adalah untuk tumbuh, sehat, mandiri dan tercapai
aktualisasi diri. Setiap individu mempunyai kemampuan untuk berubahdan
keinginan untuk mengejar tujuan personal. Setiap individu mempunyai kapasitas
koping yang bervariasi. Setiap individu mempunyai hak untuk berpartisipasi
dalam pengambilan keputuasan. Semua perilaku individu bermakna dimana perilaku
tersebut meliputi persepsi, pikiran, perasaan dan tindakan.
2)
Lingkungan
Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam
dirinya dan lingkungan luar, baik keluarga, kelompok, komunitas. Dalam
berhubungan dengan lingkungan, manusia harus mengembangkan strategi koping yang
efektif agar dapat beradaptasi. Hubungan interpersonal yang dikembangkan dapat
menghasilkan perubahan diri individu.
3)
Kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang menunjukkan
salah satu segi kualitas hidup manusia, oleh karena itu, setiap individu
mempunyai hak untuk memperoleh kesehatan yang sama melalui perawatan yang
adekuat.
4)
Keperawatan
Dalam keperawatan jiwa, perawat memandang manusia secara holistik dan
menggunakan diri sendiri secara terapeutik. Metodologi dalam keperawatan jiwa
adalah menggunakan diri sendiri secara terapeutik dan interaksinya
interpersonal dengan menyadari diri sendiri, lingkungan, dan interaksinya
dengan lingkungan. Kesadaran ini merupakan dasar untuk perubahan. Klien
bertambah sadar akan diri dan situasinya, sehingga lebih akurat
mengidentifikasi kebutuhan dan masalah serta memilih cara yang sehat untuk
mengatasinya. Perawat memberi stimulus yang konstruktif sehingga akhirnya klien
belajar cara penanganan masalah yang merupakan modal dasar dalam menghadapi
berbagai masalah kehidupan.
Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa
bertujuan untuk mememberian asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan dan
masalah klien, merupakan proses terapeutik yang melibatkan hubungan kerja sama
antara perawat dengan klien, dan masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan
yang optimal (Carpenito, 1989 dikutip oleh Keliat,1991).
Kebutuhan dan masalah klien dapat
diidentifikasi, diprioritaskan untuk dipenuhi, serta diselesaikan. Dengan
menggunakan proses keperawatan, perawat dapat terhindar dari tindakan
keperawatan yang bersifat rutin, intuisis, dan tidak unik bagi individu klien.
Proses keperawatan mempunyai ciri dinamis, siklik, saling bergantung, luwes,
dan terbuka. Setiap tahap dapat diperbaharui jika keadaan klien klien berubah.
Tahap demi tahap merupakan siklus dan saling bergantung. Diagnosis keperawatan
tidak mungkin dapat dirumuskan jika data pengkajian belum ada. Proses
keperawatan merupakan sarana / wahana kerja sama perawat dan klien. Umumnya,
pada tahap awal peran perawat lebih besar dari peran klien, namun pada proses
sampai akhir diharapkan sebaliknya peran klien lebih besar daripada perawat
sehingga kemandirian klien dapat tercapai. Kemandirian klien merawat diri dapat
pula digunakan sebagai kriteria kebutuhan terpenuhi dan / atau masalah
teratasi. (Keliat, 2006, hal.1-3)
c.
Prinsip-Prinsip
Keperawatan Kesehatan Jiwa
Prinsip-prinsip Keperawatan Kesehatan Jiwa menurut (Yosep, 2010, hal.6)
1)
Roles and
functions of psychiatric nurse : competent care (Peran dan fungsi keperawatan jiwa : yang kompeten).
2)
Therapeutic
Nurse patient relationship (hubungan yang terapeutik antara
perawat dengan klien).
3)
Conceptual
models of psychiatric nursing (konsep model keperawatan jiwa).
4)
Stress
adaptation model of psychiatric nursing (model stress
dan adaptasi dalam keperawatan jiwa).
5)
Biological
context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan
biologis dalam keperawatan jiwa).
6)
Psychological
context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan
psikologis dalam keperawatan jiwa).
7)
Sociocultural
context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan
sosial budaya dalam keperawatan jiwa).
8)
Environmental
context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan
lingkungan dalam keperawatan jiwa).
9)
Legal ethical
context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan
legal etika dalam keperawatan jiwa).
10)
Implementing
the nursing process : standards of care (penatalaksanaan
proses keperawatan : dengan standar- standar perawatan).
11)
Actualizing
the Psychiatric Nursing Role : Professional Performance Standards
(aktualisasi peran keperawatan jiwa: melalui penampilan standar-standar
professional).
B.
Beberapa model konsep keperawatan jiwa:
1.
Model Psikoanalisa
a.
Konsep
Merupakan model yang pertama yang
dikemukakan oleh Sigmun Freud yang meyakini bahwa penyimpangan perilaku pada
usia dewasa berhubungan pada perkembangan pada anak. Setiap fase perkembangan
mempunyai tugas perkembangan yang harus di capai. Gejala yang nampak merupakan
simbul dari konflik.
b.
Proses terapi
1)
Memakan waktu yang lama
2)
Menggunakan tehnik asosiasi bebas dan analisa mimpi”
menginterpretasikan perilaku, menggunakan transferens untuk memperbaiki masa
lalu ,mengidentifikasi area masalah.
c.
Peran pasien dan terapis
1)
Pasien : mengungkapkan semua pikiran dan mimpi
2)
Terapis:mengupayakan perkembangan transferens
menginterpretasikan pikiran dan mimpi pasien dalam kaitannya dengan konflik.
Kelebihan :
a) Dasar
teori yang kuat
b) Lebih
fokus dalam mengetahui menghadapi masalah klien
c) Dapat
membuat klieen masalah apa yang selama ini tidak disadarinya
Kekurangan :
a) Biaya
yang banyak yang dikeluarkan oleh klien
b) Memakan
waktu yang lama
c) Klien
menjadi jenuh akibat waktu yang lama
d) Dibutuhkan
terapis yang benar benar sudah terlatih
2.
Model Perilaku
a.
Konsep
Dikembangkan oleh H.J Esyenk,
J.Wolpe dan B.F Skiner. Teori ini menyakini bahwa perubahan perilaku akan
merubah koognitif dan avektif.
b.
Proses terapi
1)
Desenlisasi / pengalihan
2)
Teknik relaksasi
3)
Asertif training
4)
Reforcemen/memberikan penghargaan
5)
Self regulation/mengamati perilaku klien : self
standar ketrampilan,self observasi , self evaluasi , self reforcemen.
c.
Peran pasien dan terapis
1)
Pasien :
a)
Mempraktikkan teknik perilaku yang digunakan untuk
mengerjakan pekerjaan rumah
b)
Penggalakan latihan
2)
Terapis :
a)
Mengajarkan kepada klien tentang pendekatan perilaku
b)
Membantu mengembangkan hirarki perilaku
c)
Menguatkan perilaku yang diinginkan
Kekurangan :
a) Kurang
dapat menjelaskan adanya variasi tingkat emosi
b) Hanya
mengakui adanya stimulus dan respon yang dapat diamati
Kelebihan :
a) Tidak
dianjurkan hukaman dalam proses terapi penyembuhan
3.
Model Eksistensi
a.
Konsep
Teori mengemukakan bahwa
penyimpangan perilaku terjadi jika individu putus hubungan dengan dirinya dan
lingkungannya. Keasingan diri dan lingkungan dapat terjadi karena hambatan pada
diri individu. Individu merasa putus asa,sedih,sepi,kurang kesadaran diri yang
mencegah partisipasi dan penghargaan pada hubungan dengan orang lain. Klien
sudah kehilangan/tidak mungkin menemukan nilai-nilai yang memberi arti pada
eksistensinya.
b.
Proses terapi
1)
Rational emotive therapy
Konfrontasi digunakan untuk bertanggung jawab terhadap
perilakunya. Klien didorong menerima dirinya sebagai mana adanya bukan karena
apa yang dilakukan.
2)
Terapi logo
Terapi orientasi masa depan. Individu meneliti arti
dari kehidupan , karena tanpa arti berarti eksis. Tujuannya agara induvidu
sadar akan tanggung jawabnya.
3)
Terapi realitas
Klien dibantu untuk menyadari target kehidupannya dan
cara untuk mencapainya. Klien didasarkan akan alternatif yang tersedia
c.
Peran pasien perawat
1)
Pasien : bertanggung jawab terhadap perilakunya dan
berperan serta dalam suatu pengalaman berarti untuk mempelajari tentang dirinya
yang sebenarnya
2)
Terapis :
a)
Membantu pasien untuk mengenali diri
b)
Mengklarifikasi realita dari suatu situasi
c)
Mengenali pasien tentangperasaan tulus
d)
Memperluas kesadaran diri pasien
Kelebihan :
a)
Memiliki 3 proses terapi ( terapi rational emotive,
terapi logo, terapi realitas )
Kekurangan :
a) Susah
menerima masukan dari orang lain
b) Klien
kehilangan atau tidak mungkin menemukan nilai nilai yang memberi arti eksetensi
4.
Model Interpersonal
a.
Konsep
Model ini diperkenalkan oleh Hary
Stack Sullivan. Sebagai tambahan Peplau mengembangkan teori interpersonal
keperawatan. Teori ini menyakini bahwa perilaku berkembang dari hubungan
interpersonal.
Menurut Sulivan indivdu memadang
orang lain sesuai dengan apa yang ada pada dirinya , maksudnya kemampuan dalam
memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar
manusia yang mencakup proses intrepersonal perawat klien dan masalh kecemasan
yang terjadi akibat sakit.
Dalam proses interpersonal perawat
klien memiliki 4 tahap :
1)
Orientasi
Perawat klien melakukan kontrak awal untuk BHSP dan
terjadi proses pengumpulan data
2)
Identivikasi
Perawat memfasilitasi ekspresi perasaan klien dan
melaksanakan askep
3)
Eksplorasi
Perawat memberi gambaran kondisi klien
4)
Resolusi
Perawat memandirikan klien
b.
Proses terapi
1)
Mengeksplorasi proses perkembangan
2)
Mengoreksi pengalaman interpersonal
3)
Reduksi
4)
Mengembangkan hubungan saling percaya
c.
Peran pasien dengan terapis
1)
pasien : menceritakan ansietas dan perasaan
2)
terapis : menjalin hubungan akrab dengan pasien dengan
menggunakan empati dan menggunakan hubungan sebagai suatu pengalaman
interpersonal korektif.
Kelebihan :
a)
Perawat memiliki wewenang untuk mengembangkan hubungan
antara perawat dan klin dimana perawat bertugas sebagai
narasumber/SDM/konsultan/wali bagi klien
b)
Klien mendapat keuntungan dengan memanfaatkan
pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya
Kekurangan :
a)
Kritik yang berlebihan akan mengembangkan sistem diri
yang negatif
5.
Model Medikal
a.
Konsep
Penyimpangan perilaku merupakan
manifestasi gangguan SSP. Dicurigai bahwa depresi dan skizoprenia dipengaruhi
transmisi impuls neural serta gangguan sinap yaitu masalh biokimia . faktor
sosial dan lingkungan diperhitungkan sebagai faktor pencetus.
b.
Proses terapi
1)
Pengobatan : jangka panjang , jangka pendek
2)
Terapi suportif
3)
Insight oriented terapi yaitu belajar metode mengatasi
stressor
c.
Peran pasien dan terapis
1)
Pasien : pasien mempraktekkan regimen terapi dan
melaporkan efek terapi
2)
Terapis :
a)
Mengguanakan kombinasi terapi somatik dan
interpersonal
b)
Menegakkan diagnosa penyakit PPDGJ
c)
Menentukan pendekatan terapeutis
Kekurangan :
a) Berfokus
pada diagnosa penyakit sehingga pengobatan didasarkan pada diagnosa itu
Kelebihan :
a) Model
medikal terus mengeksplorasi penyebab gangguan jiwa secara ilmiah
b) Fungsi
model medikal mengobati yang sakit dan proses pengobatan pada fisik tidak
menyalahkan perilaku kliennya
6.
Model Komunikasi
a.
Konsep
Teori ini menyatakan bahwa gangguan
perilaku terjadi apabila pesan tidak dikomunikasikan dengan jelas. Bahasa dapat
digunakan merusak makna, pesan dapat pula tersampaikanmungkin tidak selaras.
Fase komunikasi ada 4 yaitu : pra
interaksi , orientasi , kerja , terminasi.
b.
Proses terapi
1)
Memberi umpan balik dan klarifikasi masalah
2)
Memberi penguatan untuk komunikasi yang efektif
3)
Memberi alternatif kolektif untuk komunikasi yang
tidak efektif
4)
Melakukan analisa proses interaksi
c.
Peran pasien terapis
1)
Pasien : memperhatikan pola komunikasi , bermain
peran,bekerja untuk mengklarifikasi komunikasinya sendiri , memvalidasi peran
dari oarang lain.
2)
Terapis : menginterpretasikan pola komunikasi kepada pasien
dan mengajarklan prinsip komunikasi yang baik.
Kelebihan :
a)
Memberi alternatif korektif untuk komunikasi yang
tidak efektif
b)
Mengubah persepsi klien sehingga mereka berupaya
meningkatkan aktifitas dalam pencegahan penyakit
Kekurangan :
a)
Klien kadang sulit menerima pesan yang
diterima
7.
Model Keperawatan
a.
Konsep
Teori ini mempunyai pandangan bahwa
askep berfokus pada respon individu terhadap masalah kesehatan yang actual dan
potensial dengan model pendekatan berdasarkan teori sistem , teori perkembangan
, teori interaksi , pendekatan holistik dan teori keperawatan. Fokus pada :
1)
Rentang sehat sakit
2)
Teori dasar keperawatan
3)
Tindakan keperawatan
4)
Hasil tindakan
b.
Proses terapi
1)
Proses keperawatan
2)
Terapi keperawatan : terapi modalitas
c.
Peran pasien dan terapis
1)
Pasien : mengemukakan masalah
2) Terapis :
memfasilitasi dan membantu menyelesaikan
Kelebihan :
a) Pendekatan
yang dilakukan dapat didasarkan pada bermacam-macam teori
Kekurangan :
a) Hanya
berfokus pada respon individu terhadap masalah kesehatan
8.
Model Social
a.
Konsep
Menurut Caplain situasi sosial dapat
mencetuskan gangguan jiwa . teori ini mengemukakan pandangan sosial terhadap
perilaku bahwa faktor sosial dan lingkungan menciptakan stress yang menyebabkan
ansietas yang menimbulkan gejala perilaku menyimpang.
b.
Proses terapi
1)
Pencegahan primer
2)
Manipulasi lingkungan
3)
Intervensi krisis
c.
Peran pasien dan terapis
1)
Pasien : secara aktif menyampaikan masalahnya dan
bekerjasama dengan terapis untuk menyelesaikan masalahnya
2)
Terapis :
a)
Menggali sistem sosial pasien
b)
Membantu pasien menggali sumber yang tersedia
c)
Menciptakan sumber baru
Kelebihan :
a)
Perawat mampu menganalisa faktor utama yang
menyebabkan klien mengalami gangguan jiwa
b)
Klien dapat membina hubungan baik dengan perawat
sehingga lebih mudah dalam proses pemulihan
c)
Menggunakan sistem pendukung
Kekurangan :
a)
Membutuhkan waktu yang lama
b)
Hanya berfokus pada respon individu
terhadap masalah kesehatan
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kesehatan Jiwa bukan hanya suatu keadaan tidak ganguan jiwa, melainkan
mengandung berbagai karakteristik yang adalah perawatan langsung, komunikasi
dan management, bersifat positif yang menggambarkan keselarasan dan
keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadian yang
bersangkutan.
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi
dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual
keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan
informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa
yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan.
Model
konseptual keperawatan kesehatan jiwa terdiri dari 8 model yang terdiri
dariModel Psikoanalisa, Model Perilaku, Model Eksistensi, Model Interpersonal, Model
Medikal, Model Komunikasi, Model Keperawatan, dan Model Sosial.
B. SARAN
1.
Mahasiswa
Makalahinisangatbagusuntukdibacasebagaipedomankitadalammemahamiteoripeplau mengenai
konseptual model keperawatan jiwa interpersonal, Sehinggakedepannantikitabisaberkerjadenganbaik,danhubungan interpersonal
yang kitalakukanbaik.Sehinggakita bisa memberikankeperawatan yangbaikkepadapasien.
2.
Perawat
Diharapkan lebih mengetahui dan memahami tentang berbagai
macam model keperawatan jiwa yang dapat diterapkan kepada pasien.
3.
Pelayanan kesehatan
Diharapkan dapat melayani dan menangani klien yang
mengalami gangguan psikososial maupun gangguan jiwa
DAFTAR PUSTAKA
Stuart Gail. 2007 . buku saku keperawatan
jiwa edisi 5. Jakarta:EGC
Suliswati dkk. 2005. Konsep
dasar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta:EGC
Isaacs ann. 2005.panduan belajar keperawatan
kesehatan jiwa dan psikiatri edisi 3. Jakarta:EGC
Yosep Iyus. 2009.keperawatan jiwa.bandung:Refika
aditama
Stuart dan sundeen’s.1998.principle practice of
psychiatric nursing sixth edition. St Louis, missour:mosby-year book
Stuart dan larai.2001.principles and practice of
psychiatric nursing. St Louis mossour : westline industrial drive
Budi Anna Keliat, dkk 1998. Proses
keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta:EGC
Christensen,P. J. dan Kenney, J.W. (2009), Proses
keperawatan Aplikasi Model Konseptual, Ed.4, Jakarta, EGC.
Hidayat, A. Aziz
Alimul. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika
Zaidin, Ali. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan
Profesional. Jakarta: Widya Medika
COMMENTS