CAIRAN LIMFE I. PENDAHULUAN Limfa disebut juga getah bening, merupakan cairan tubuh yang tak kalah penting dari dar...
CAIRAN LIMFE
I.
PENDAHULUAN
Limfa disebut juga getah bening,
merupakan cairan tubuh yang tak kalah penting dari darah. Ada beberapa
perbedaan antara limfa dengan darah. Di antaranya dapat dijelaskan di bawah
ini. Cairan limfa berwarna kuning keputih-putihan yang disebabkan karena adanya
kandungan lemak dari usus. Jika darah tersusun dari banyak sel-sel darah, maka
pada limfa hanya terdapat satu macam sel darah, yaitu limfosit, yang merupakan
bagian dari sel darah putih. Limfosit inilah yang akan menyusun sistem imunitas
pada tubuh, karena dapat menghasilkan antibodi. Cairan limfa juga memiliki
kandungan protein seperti pada plasma darah, namun pada limfa ini kandungan
proteinnya lebih sedikit dan mengandung lemak yang dihasilkan oleh usus.
Perbedaan lain juga terlihat pada pembuluh limfa. Berbeda dengan pembuluh
darah, pembuluh limfa ini memiliki katup yang lebih banyak dengan struktur
seperti vena kecil dan bercabang-cabang halus dengan bagian ujung terbuka. Dari
bagian yang terbuka inilah cairan jaringan tubuh dapat masuk ke dalam pembuluh
limfa. Di dalam tubuh
terdapat dua pembuluh limfe berukuran besar sebagai berikut.
1. Ductus Limfaticus Dexter (Pembuluh Limfe Kanan)
1. Ductus Limfaticus Dexter (Pembuluh Limfe Kanan)
Pembuluh limfe ini mengangkut limfe yang berasal dari
kepala, dada sebelah kanan, dan lengan kanan. Pembuluh limfe kanan bermuara
pada pembuluh balik di bawah vena subclavia dextra (vena yang melewati tulang
selangka sebelah kanan).
2. Ductus
Thoracicus (Pembuluh Limfe Dada)
Pembuluh ini mengangkut limfe yang berasal dari bagian tubuh
lain dan bermuara ke pembuluh balik di bawah vena subclavia sinestra (vena yang
melewati tulang selangka kiri). Pembuluh limfe dada juga merupakan tempat
bermuaranya pembuluh kil atau pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan
asam lemak yang diserap dari usus. Lemak inilah yang menyebabkan cairan limfe
berwarna kuning keputih-putihan. Limfe berasal dari cairan seluruh bagian
tubuh. Hal ini memungkinkan di dalam limfe terdapat kuman-kuman penyakit.
Kuman-kuman penyakit ini perlu difilter oleh pembuluh limfe. Proses ini
dilakukan oleh kelenjar limfe. Jadi, bila terdapat kuman pada suatu luka, maka
kuman tersebut akan dibinasakan sebelum masuk ke dalam sirkulasi darah.
II.
FUNGSI PEMBULUH LIMFA
Pembuluh limfa mempunyai fungsi seperti berikut.
1. mengumpulkan dan mengembalikan cairan interstisiil,
termasuk protein plasma ke darah, sehingga membantu mempertahankan
keseimbanngan cairan (fluid balance).
2. mempertahankan tubuh terhadap penyakit dengan memproduksi
limfosit (Anonim, 2009)
3. menyerap lemak dari intestinum dan membawanya ke darah.
4. Mengeluarkan zat-zat toksik dan debris seluler dari
jaringan setelah infeksi atau kerusakan jaringan
5. Sistem limfatik mengendalikan kualitas aliran cairan
dengan cara menyaring melalui nodus-nodus limfe sebelm mengmbalikanya ke
sirkulasi (Anonim, 2008).
III.
PEMBULUH-PEMBULUH LIMFE
Dapat mengangkut protein dan zat-zat berpartikel besar.
Mengalirkan cairan berlebihan langsung dari ruang interstitial.
Semua jaringan tubuh mempunyai pembuluh limfe kecuali superficial kulit, system saraf pusat dan bagian dalam perifer, endomesium otot, tulang.
Limfe bagian tubuh bawah keatas : duktus torasikus : sistem vena (vena yugularis interna dan vena subklavia sinistra).
Limfe sisi kiri : duktus torasikus : vena
Limfe sisi kanan : duktus limfatikus dextra : vena (vena subklavia dan yugularis interna dextra).
Dapat mengangkut protein dan zat-zat berpartikel besar.
Mengalirkan cairan berlebihan langsung dari ruang interstitial.
Semua jaringan tubuh mempunyai pembuluh limfe kecuali superficial kulit, system saraf pusat dan bagian dalam perifer, endomesium otot, tulang.
Limfe bagian tubuh bawah keatas : duktus torasikus : sistem vena (vena yugularis interna dan vena subklavia sinistra).
Limfe sisi kiri : duktus torasikus : vena
Limfe sisi kanan : duktus limfatikus dextra : vena (vena subklavia dan yugularis interna dextra).
IV.
BEBERAPA KELENJAR DI DALAM TUBUH
1. Kelenjar limfe di lipat siku, ketiak, lipatan paha,
lutut, dan leher.
2. Kelenjar limfe di selaput lendir usus.
3. Kelenjar folikel di pangkal lidah.
4. Tonsil.
5. Adenoid di dinding tekak.
Berikut ini gambar untuk mengetahui pembuluh limfe dan letak
kelenjar limfe.
|
V.
PROSES
JALAN LIMFE
Proses jalan limfe di mulai dari keluarnya cairan, yang
disebut cairan interstisiil yang mengandung zat-zat makanan didalamnya keluar
dari kapiler darah. Setelah keluar dari kapiler darah kemudian masuk ke dalam
jaringan-jaringa disekelilingnya. Kemudian akan memberikan zat-zat makanan dari
jaringan. Kemudian setelah itu cairan tersebut akan berkumpul di lekak-lekak
jaringan yang kecil sekali. Dari lekak-lekak tersebut limfe mengalir melalui
jalan-jalan limfe. Proses masuknya seperti pada susunan jalan darah, pertama
limfe itu masuk kedalam kapiler. terus antara kapiler yang satu dengan yang
lain bertemu dan akhirnya menjadi besar yaitu pembuluh limfe. Pada akhirnya
jalan-jalan limfe akhirnya menjadi dua buah, yaitu ductus thoracicus dan ductus
lymphaticus dexter. Pada ductus thoracicus. Ductus thoracicus ini dimulai dari
sebuah perluasan yang dinamakn systerna cycli. pada ductus thoracicus ini
menerima limfe dari isi badan dari seluruh pasangan belakang dari dinding dada,
dinding perut, daerah bahu sebelah kiri, leher sebelah kiri dan kepala sebelah
kiri. Sedangkan untuk truncus lymphaticus dexter, pangkalnya menreima limfe
dari sebagian besar dinidng dada sebelah kanan, kepala sebelah kanan, leher
sebelah kanan dan bahu sebelah kanan, kelenjar limfe yang ada ditempat semuanya
itu berkumpul di kelenjar limfe sebelah kanan, yang tereltak didekat pintu
masuk dada., dari perkumpulan tersebut terdiri dari 3-4 pangkal, dan akhirnya
menjadi satu yaitu ductus lymphaticus dexter.
Pembuluh limfe ini lebih kecil dan dindingnya lebih tipis
dari pembuluh darah. Sebelum limfe dialirkan kedalam darah limfe ini akan
disaring di nodus-nodus limfatikus. karena limfe saat di lekak-lekak jaringan
dapat terdapat kuman penyakit dan benda-benda debu seperti zat arang. Jadi
sebelum dialirkan kedalam pembuluh darah limfe-limfe tersebut disaring terlebih
dahulu. Pembersihan tersebut terjadi di nodus limfatikus atau di
kelenjar-kelenjar limfe. Dan kuman-kuman tersebut yang tertahan disana akan
dimusnahkan oleh limfosit yang terdapat di kelenjar-kelenjar limfe. Terkadang
terdapat kuman yang lebih kuat, hal demikina dapat terjadi, bila terdapat
kuman-kuman nanah, dan akibatnya kelenjar tersebut akan bernanah. Dan
kelenjar-kelanjar limfe juga bisa berwarna hitam bila terdapat seperti zat
arang. Setelah masuk ke vasa darah, limfe tersebut pertama akan dibawa ke ren,
dir en tersebut zat-zat yang ada di dalam cairan tersebut akan dikeluarakan.
Didalam pembuluh limfe juga terdapat klep-klep sehingga cairan limfe tidak bisa
kembali (Anonim, 2005)
(Wijayanto, 2009)
VI.
ZAT YANG
TERDAPAT PADA CAIRAN LIMFE
- Air
-
Glukosa
-
Lemak
-
Garam (Anonim, 2008)
-
Protein 0,85 %
VII.
STRUKTUR
ANATOMI DAN FISIOLOGI DARI SISTEM LIMFATIK
-Struktur Makroanatomi
1. Vasa aferen : Merupakan vasa limfe
yang menuju nodus limfatikus
2. Vasa eferen : Merupakan vasa limfe
yang meninggalkan nodus limfatikus
3. Limfe : Merupakan sebuah cairan
bening atau tidak berwarna yang terdapat pada saluran limfatika, yang terdiri
dari kapiler, duktus, trunkus limfa, serta dalam sinus nodus limfatikus.
4. Tonsil : Merupakan agregasi dari
jaringan limfatik dalam mulut (pangkal lidah, palatum molle, dan regio
faringeal). Tonsil itu hanya memiliki vasa limfa
5. Nodus limfatikus : Merupakan
akumulasi dari jaringan limfatik yang dibungkus oleh serabut elastic dan
serabut otot polos yang mengandung kapsula.
6. Lymphocenter : merupakan satu
atau sekelompok nodus limfatikus yang ada secara konstan dan di region tubuh
yang sama, serta menerima vasa aferen.
7. Nodus Hemalis : Merupakan organ
limfatik yang mempunyai morfologi khusus yang berbeda dengan nodus limfatikus
dalam hal warna dan pada nodus hemalis tidak mempunyai vasa aferen dan vasa
eferen. Warna pada nodus hemalis adalah coklat tua dan merah tua karena
mengandung sel darah.
8. Thymus : Merupakan orgam limfosit
sekunder tempat transformasi menjadi sel limfosit T. sehingga sel limfosi T
tersebut dapat membinasakn sel-sel yang bersifat asing atau sebgai system
pertahanan maupun sel-sel kekebalan (anonym, 2009)
Kapiler limfatik : merupakan kepile untuk jalan cairan
limfe, berukuran lebih besar dan lebih teratur dibandingkan dengan kapiler
darah.
1. Cisterna chili yaitu sebuah
perluasan awal dari ductus thoracicus yang terletak dorsal dari aorta, ventral
dari corpus vertebrae, dan diantara tiang-tiang diafragma serta dindingnya
tipis dan terang. Limfe yang mengalir ke cysterna chili adalah limfe pinggang,
limfe dari seluruh intestinum, ventriculus, hepar dan lien.
2. Ductus thorax adalah truncus
limfatikus utama yang mengumpulkan cairan dari seluruh tubuh kecuali untuk
kuadran kanan atas, jadi untuk kuadran atas duktus ini hanya menerima bagian
sinister. Dukctus ini selanjutnya memasuki vena subklavia kiri pada sisi
pertemuan vena tersebut dengan vena jugularis interna.
3. Ductus limfatikus dexter adalah
trunkus limfatikus yang lebih kecil. Saluran ini bermuara pada pertemuan vena
jugularis interna dan vena subclavia kanan. Ductus ini menerima aliran limfe
dari sisi kanan kepala dan leher serta lengan kanan.
4. Trunkus bronkomediastenal kanan
menampung limfe dari struktur mediastinal dan paru-paru dan kemudian menyatu
dengan duktus limfatik kanan.
-Struktur Mikroanatomi
1. Limpa (Lien)
Kapsula dan trabekula pada limpa kaya serabut otot polos dan
serabut elastic. Kapsula pada sapi dan kuda tebal, sedangkan pada hewan
kanivora tipis. Limpa juga terdiri dari pulpa putih dan pulpa merah. Pulpa
putih adalah jaringan limfatik padat yang didominasi oleh limfosit kecil dan
berhubungan erat dengan cabang-cabang arteri trabekuler terletak di sentralis
dan para sentralis. Sedangakan untuk pulpa merah merupakan pulpa yang dihuni
oleh semua sel darah, sinusoid maupun tali-tali limpa yang tersusun granulosit,
progenitor granulosit, sel fagosit dan sel retikuler. Limpa tergolongkan
menjadi tiga yaitu
- Limpa tipe pertengahan atau intermedier yaitu antara pulpa merah dan pulpa putih seimbang, kapsula dan trabekula juga seimbang. Contoh hewan ini adalah ruminansia dan babi
- Limpa tipe pertahanan atau defensive, pada limpa ini pulpa putih lebih dominan daripada pulpa merah. Trabekula dan otot polos sedikit serta kapsulanya tipis. Contoh hewan ini adalah kelinci maupun manusia.
- Limpa tipe ketiga adalah limpa tipe penyimpan. Pada limpe ini pulpa merah lebih dominan daripada pulpa putih. Trabekula dan kapsula tebal, serta kaya otot poloas dan serabut elastic. contoh dari hewan ini adalah Anjing, kucing dan kuda.
Sedangkan untuk limpa ayam terbungkus oleh kapsula muskule
tebal tanpa trabekula. Batas antara pulpa merah dan pulpa putih tidak jelas.
Pulpa putih tersebar merata terutama tersusun oleh limfosit kecil, sedangkan
untuk limfa merah tersusun dari sinus venosus dan tali-tali sel yang terdiri
dari sel retikuler, makrofag, limfosit dan eritrosit.
2. Nodus limfatikus
Pada nodus limfatikus terbungkus oleh jaringan ikat kolagen
padat dengan serabut otot dan serabut elastic. Untuk kapsula melepaskan
trabekula ke dalam organ. Pada bagina perifer korteks terisi nodulus limfatikus
dengan dikelilingi oleh jaringan limfatik difus. Selanjutnya jaringan limfatik
difus melanjut ke medulla dan membentuk tali-tali medulla atau korda medulla.
jadi tali-tali medulla tersebut terisi oleh limfosit, sebgian leukosit,
makrofag dan sel plasma.
Sedangkan kapsula sendiri terbungkus oleh vasa limfatik
aferen, yang selnjutnya vasa tersebut menuju ke sinus kapsuler, kemudian ke
sinus subkapsularis, kemudian ke sinus kortikalis, kemudian ke nodulus dan
kemudian ke sinus medularis kemudian ke kapsula dan terakhir ke hilus.
Untuk Nodus limfatikus babi terlihat terbalik, karena
nodulus limfatikus terletak di medulla sedangkan tali-tali edula teletak di
korteks. Sedangkan untuk nodulus limfatikus anjiing dan domba pembagina dari
medulla dan korteks sudah jelas. dengan nodulus limfatikus terletak di korteks,
dan tali-tali medulla terletak di medulla, untuk nodus limfatikus domba
terlihat lebih merah.
3. Bursa Fabricius
Bursa fabricius merupkan sebuah kantong buntu tebuka yang
terletak di dinding proktodeum kloaka bagian dorsal. Pada bursa fabricius
epithelium permukaannya berbentuk epithelium pseudokolumner kompleks, sedangkan
untuk apeks folikelnya dibatasi oleh epithelium kolumner simpleks. Untuk tunika
mukosa berlipat-lipat membentuk plika saraf folikel organ limfatik yang lebih
spesifinya folikel organ limfatik tersebut terletak di lamina propia mukosa.
Folikel terbagi korteks dan medulla, pada korteks terisi limfosit kecil
sedangkan pada medulla terisi limfosit besar.
Pada perifer medulla. lapisan sel-sel epitel belum
terdiferensiasi dan terpisah dari kortes oleh sel-sel kapiler. Untuk lamina
muskularis mukosa, tunika submukosa, tunika muskularis dan tunika serosa secara
keseluruhan hanya meupakan lapisan tipisyang terletak di bawah folikel organ
limfatik (Anonim, 2009).
VIII. PERBEDAAN
SIRKULASI LIMFE DENGAN SIRKULASI DARAH
Aliran limfe dalam pembuluh limfe ini dipengaruhi oleh
kontraksi otot rangka. Jadi, terdapat perbedaan antara sirkulasi darah dengan
sirkulasi limfe, perbedaan ini dapat dilihat dalam tabel berikut.
COMMENTS